Antara
dia dan DIA
Andrew
Craig,
seorang anggota palang merah internasional menatap buih putih yang menggulung
dilautan lhoksumawe dengan
tatapanmenerawang. Berusaha mencari sebuah hakikat yang ia butuhkan untuk
memantapkan langkah yang ia buat. Matahari bersinar cerah didaratan yang
disebut sebagai kota serambi mekah itu. Angin laut menerpa tubuhku yang dibalut
oleh stelan seragam tim SAR (search and resque) dan sebuah al-qur’an kecil yang
terus tergenggam ditangan kanannya.
Dipergelangan
tangan kiri, sebuah jam tangan silver metalik terus mendentangkan waktu yang
terus berjalan. Jam 8 lewat 16 menit. Ia tak tahu telah berapa lama ia berdiri
diatas bebatuan karang yang begitu menyentuh di bibir pantai ini. Hanya
frekuensi nafasnya yang memberikan petunjuk jika ia masih bisa bertahan disini.
Sesekali matanya yang sembab melihat puing-puing reruntuhan yang tersisa
setelah terjadi bencana tsunami yang telah lewat beberapa minggu belakangan.
Saat
matanya meresapi sebuah takdir kehidupan yang nampak dihadapannya, perasaannya
yang sensitif begitu terenyuh. Ia telah bertemu banyak orang yang begitu tegar
dikota ini. Ia sangat mengagumi penduduk pribumi yang tampaknya sagat ikhlas
terhadap kehendak tuhan yang mereka rasakan. Dan tanpa ia sadari benang-benang
antara ia dan mereka mulai terjalin menjadi sebuah kain rajutan yang membuat
hatinya bersatu dengan mereka. Ada perasan cinta yang tumbuh-sebuah arti
kehidupan yang belum pernah ia rasakan- di relung-relung dinding hati kecilnya
yang murni. Sepertinya tuhan telah menuntunnya kesebuah jalan yang baru, yang belum pernah ia duga
sebelumnya.
Sekarang
ia sedang meniti jalannya yang masih diliputi kerikil dan rapuh. Keoptimisan
selalu ia perlukan dan ia bersyukur dapat terus memeliharanya sampai saat ini.
Keputusan yang telah ia ciptakan banyak yang berujung dengan ketidaksetujuan.
Tetapi untuk saat ini ia ingin agar semua orang mendukungnya secara moral.
Keputusannya telah bulat , dan ia telah memilih sebuah keyakinan baru dalam
hidupnya. Sekarang .......... setelah apa yang telah ia lakukan, takkan ada
seorang pun yang dapat menggoyahkan keputusannya. Hatinya telah mantap. Walau
itu artinya ia harus bersedia berubah atau bahkan meninggalkan kehidupannya
terdahulu.
Seorang
wanita menyamparinya dengan berisik, menanyakan mengapa dirinya berada disini. Wanita
dengan pakaian yang sama, berwajah sedikit terus, bermata abu-abu indah, dan memiliki rambut panjang berwarna coklat
keemasan yang diikat ekor kuda. Wanita amerika bernama caleen tersebut menatap
pacarnya dengan tatapan tak menyenangkan. Tetapi kemudian, garis-garis
diwajahnya andrew segera melunakan perasaan caleen. Ia segera mengerti apa yang
telah terjadi pada kekasihnya.
“kau
habis menangis?” tanyanya dengan tatapan penuh pengertian
Andrew
craig tetap tak bergeming, untuk melirikpun ia sama sekali tak melakukannya.
Merasa
diacuhkan, kemudian ia berkata lebih lanjut, berharap kali ini kekasihnya bisa
menjawab.
“Aku tahu kau habis
menangis semalaman karena sebab yang terlalu konyol. Kau mulai menangis setelah kau pulang
dari rumah Syekh Abdul Khatib yang tua itu.
Semenjak itupun aku mulai berfikir, kau pasti memiliki hubungan dengan orang
yang pernah kau rawat itu.”
Andrew
terdiam sejenak, lalu menarik nafas dalam-dalam. “kau benar, aku terikat oleh kekagumanmu
terhadap orang itu. Orang itu punya suatu yang tak aku miliki. Saat kau bertemu
dengannya, aku merasa terbujuk secara hati untuk meminta apa yang aku inginkan. Dan apakah kau tahu
caleen? dia dengan cepat memberikan apa yang aku inginkan. Dan sekarang aku
telah mendapatkan sebuah jawaban dari kegelisahan jiwaku selama ini. “
Caleen
mengeleng keras-keras. Ia tak mengerti segala yang telah ia dengar, matanya
terpejam. Berusaha mencerna kata-kata itu dan menyaring secercah arti
sesungguhnya. Tetapi yang ia dapatkan hanyalah suara deburan ombak dan angin
laut yang bertiup memainkan ujung-ujung rambutnya.
Caleen
menyerah .....
Ia
mengetahui segalanya tentang andrew craig. Tentang kehidupannya, sikapnya yang
kadang terlalu mudah dipermainkan keadaan, ramah tamahnya, bahkan benda-benda
yang iasukai.
Semua terlalu mudah untuk ia ketahui. Sedalam apapun, ia lebih memahami
perasaan sang kekasihnya dibandingkan kuliahnya. Ia lebih lebih memahami andrew
craig dibanding
kehidupannya
sendiri. Tetapi ia sama sekali tak dapat memahami diri andrew semenjak mereka
menjejakkan kakinya sebagai anggota palang merahdisini.
Lebih
dari itu, Andrew mulai semakin
mengacuhkan dirinya seakan tak pernah ada dirinya yang selalu setia berada
disamping andrew. Andrew seperti tak mengenalnya. Untuk pertama-tama, caleen
masih menerimanya sebagai bentuk toleransi dan pengertian mengingat kesibukan
andrew sebagai dokter diposko pengungsian. Namun ketika hal itu meningkat dalam bentuk sang kekasih tak mau lagi
menyapanya, atau mengucapkan “I LOVE YOU” yang tak pernah lagi terdengar lagi
dari telinga caleen sebelum ia berangkat tidur, dirinya semakin gerah terhadap
semua itu.
“Aku tak mengerti apa yang
kau katakan. Kita telah bersama selama 5 tahun, dan kau telah berjanji untuk
terus bersamaku dalam keadaan apapun “
Caleen
menampakkan sebuah cincin yang melingkar dijari manisnya.
“lihat
..... kau telah berjanji akan menikahiku setelang kita pulang nanti. Cincin ini
adalah bukti kau memangsudah ditakdirkan untukku. Kau juga punya sesuatu yang sama. “
“maafkan
kau, “ sergah
andrew. “ aku
sudah dilepasnya. “
Caleen
terkejut. Kata-kata itu seperti petir
yang sedang menyambar dirinya. Ketika ia tak mendapati cincin “pemersatu cinta” mereka
tak lagi ada dijari manis pria itu. Segera dirinya berang.
“apa
maksudnya ini? Kau ........”
Andrew
mendesah. “ini sudah keputusanku. Pernikahan kita batal. Kita tak ditakdirkan
untuk bersama. Kenyakinanku dan kenyakinanmu berbeda. “
Caleen
menjerit dalam hati. Apa maksudnya semua ini? Seandainya laut yang ia lihat
adalah sebuah lubang yang akan langsung
mengirimnya menuju kematian bilamana ia menceburkan dirinya disana,
niscaya ia akan langsung melompat untuk mengakhiri hidupnya. Namun sebagai
wanita yang kuat, yang berjanji akan terus tegak berdiri walau angin dan diri
kehidupan menerpanya dengan kencang, ia bertekad takkan menangis. Seandainya memang hubungan
mereka berakhir tragis. Caleen merasa masih punya harapan untuk mencari lelaki
yang lebih setia ketimbang andrew. Caleen adalah wanita muda dan berparas
cantik, masa depannya takkan kandas hanya karena kisah cintanya yang terbunuh tragis. Setelah ia berhasil menstabilkan emosinya, yang harus ia
lakukan adalah meminta penjelasan terhadap sikap andrew memutuskan hubungan
mereka secara sepihak. Setidaknya ia ingin mengetahui alasan mengapa kisah
cinta mereka yang panjang dan penuh liku perjuangan bisa berakhir begitu saja.
“aku
sudah masuk islam,“ andrew terlihat mantap saat mengucapkan kata-kata itu.
Caleen
mendesah panjang, menghirup udara laut yang segar. Ia sudah menduga semua itu.
Kepastian penyebab kandasnya hubungan mereka telah terungkap. Islam telah
merenggut seseorang yang sangat ia cintai. Islam telah merenggut belahan
jiwanya, islam telah merenggut kisah cintanya yang indah.
Sekarang
ia mengerti apa penyebab andrew melakukan semua ini padanya. Andrew adalah pria
yang sangat tegas dalam mengambil keputusan. Dari itu, ia pun sadar jika ia
takkan mampu mengembalikan tangan andrew kedalam genggamannya. Andrew sudah tak
bisa kembali. Hanya ada 2 pilihan untuknya
saat ini: mengubur kisah cintanya dengan melupakan andrew atau ingin tetap
bersama andrew dengan mengubah kenyakinannya.
Caleen
harus membuat keputusan besar dengan cepat atau ia akan kehilangan belahan
jiwanya untuk selama-lamannya
Melihat
caleen yang sedang diliputi kebimbangan, andrew terbujuk untuk mendominasikan dirinya terhadap
wanita itu.Sejujurnya
ia sangat mencintai caleen sebagaimana caleen begitu mencintainya. Ia tak ingin
kehilangan wanita itu setelah apa yang telah ia lakukan selama 5 tahun bersama
caleen. Ia menaruh
harapan kepada caleen, harapan yang tulus untuk menaruh sesuatu yang baru pada
diri kekasihnya.
Andrew
craig sudah terlalu banyak bersinggungan dengan rakyat aceh yang baik dan
ramah. Seminggu yang berlalu cukup untuknya bersatu secara perasaan dengan
orang-orang disini, ia merasa sangat beruntung. Islam adalah salah satu aspek
yang tidak bisa dipisahkan oleh kehidupan rakyat lhosukmawe. Kekaguman terhadap
islam kian kental saat melihat orang-orang yang dimatanya terlihat begitu lemah
bisa menghadapi takdir seperti ini. Ini adalah takdir yang terlalu menyakitkan
bila hal ini terjadi pada dirinya. Ia tak bisa menerima kehilangan orang-orang yang
ia sayangi. Tetapi ia sendiri dibuat kagum dan merasa lemah sebagai dirinya, ia
pun berfikir, pasti ada kekuatan maha dasyat yang menggerakan hati mereka untuk
tetap kuat menghadapi semua itu.
Hatinya
mulai ikut bergerak ........
Syekh abdul khatib adalah
orang yang telah mengenalkan kepada islam. Sifatnya yang santun dan lemah
lembut membuat andrew terpikat. Dari wajahnya terpancar keramahan dan
kewibawaan, walaupun dia tahu jika sosok tua itu telah kehilangan seluruh
keluarganya dalam musibah tsunami yang terjadi.
Dengan
sabar syekhabdul
secara perlahan –lahan mulai mewarnai jiwanya dengan islam. Ketelatenannya
seperti terwujud dalam sosok seorang ayah yang sedang mengajari anaknya berjalan. Wajahnya
yang semakin berkerut karena renta tidak menunjukan aroma penderitaan yang seharusnya tinggal. Dia
tetaplah seorang yang kharismatik, tak pernah merasa sakit dan mengeluh
walaupun kehidupan telah mebuatnyaterombang-ambing menderita.
Banyak
yang telah andrew pelajari dari ‘gurunya’. Ia mulai bisa memaknai arti cobaan yang pernah dilewati oleh setiap
anak manusia. Cobaan bukanlah hal yang patut dihindari, tetapi cobaan adalah
hal yang patut dimaknai sebagai pembelajaran bagi seseorang agar menjadi lebih
kuat dikehidupan selanjutnya. Syekh abdul tidak pernah mengajaknya mengubah keyakinannya, tetapi andrew sendiri yang menginginkan itu.
Ia pun pernah mengutarakan keinginannya untuk tinggal disini bersama syekh abdul, namun orang itu menolaknya.
Salah satu alasannya islam adalah agama langit yang menurunkan keberkahannya
diseluruh permukaan bumi. Andrew dapat menemukan islam diamanapun, kapanpun,
dan oleh siapapun. Masih bayak guru diluar sana selain syekh abdul khatib. Selain
itu, syekh
abdul juga ingin mencoba ketulusan andrew terhadap islam dan ingin andrew masuk
islam bukan karena dirinya, bukan juga karena siapapun, melainkan karena allah swt.
semata.
Hari
ini adalah hari terakhirnya berada di lhoksumawe, bumi yang sudah banyak
mengajarkannya makna kehidupan. Ia menangis karena ia sudah berada disaat terakhirnya
bertemu dengan syekh abdul ia memiliki berdiam disini. Menikmati helaan angin pantai dan
menikmati nyiur hijau yang
bergerimisik menyanyikan nyanyian alam. Tak ada oleh-oleh dari bumi lhoksumawe
yang akan ia bawa pulang selain sebuah mushaf kecil hadiah dari syah abdul
untuknya. Tak ada oleh-oleh yang paling berharga baginya selain islam. Ia akan
kembali ke kansas city dan memperkenalkan dirinya sebagai muhammad andrew craig, sebagai
seorang muslim dan mualaf. Andrew telah ditakdirkan terlahir kembali. Dan satu
hal yang sangat andrew harapkan adalah kesediaan keluarganya untuk menerimanya
dengan apa adanya.
Ia
kembali menatap sang kekasih yang kini diam mematung, seolah caleen adalah
sebuah artefak kuno yang dibawa oleh seorang arkeologi dari suku artefak dan
sedang dipamerkan di subuah museum.
“apakautidakmaumempertimbangkanlagidirimusebagaiseorangnasrani,
danbukanseorangmuslim?” tiba-tibacaleenmenghentak. Barusaatiniiamerasasangatmarah,
danjuga
barusaatinicaleenmelihatkekasihnyamenangis. Tekatnyamempertahankan Andrew
semakinmenciutmengingatituadalah air
mataketulusanyangbelumpernahiadapatkansebagaiseorangkekasih.
“akujugatakinginberpisahdenganmu.
Tetapiakujugatakinginmenomorduakancintakudenganallah.
Akutakinginmengecewakancinta-Nya yang telahsusahpayahkuraih.
Kalaukauberubahmenjadisosokseorangmuslimah yang anggun, Ensha Allah, allah akan mempersatukan kita dalam genggamannya yang abadi, “kata
andrew dengan nada pengertian.
“ terserah apa katamu.
“ caleen melepaskan cincin dari andrew dan melemparkannya ke laut, lalu
berbalik pergi dan sekilas melihat andrew yang sedang menghela nafas panjang.
“ selamat tinggal,
caleen, “ bisikan dalam hati. Terdengar suara isakan yang lamat-lamat menjauh dan
menghilang sebagaimana cintanya dengan caleen. Andrew ingin memeluk hatinya
yang terluka kedalam dada dan mengucapkan kata ma,af kepada orang yang telah
tersakiti karena pengorbanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar