Translate

Sabtu, 20 April 2013

Profil Amaru



Amaru.PNG



Amaru (アマル, Amaru)

*Debut

- Movie: Naruto Shippuden 2: Bond
- Muncul di Movie saja

*Pengisi Suara

- English: Michelle Ruff
- Jepang: Motoko Kumai

*Biodata

- Kelamin: Wanita
- Usia: 15
- Pekerjaan: Murid Dokter
- Asal: Negara Api
- Alat:
¤ Mesu (pisau bedah)

Amaru (アマル, Amaru) adalah murid Shinno yang muncul di Naruto Shippuden 2: Bond.

[Latar Belakang]

Amaru adalah seorang gadis yang berasal dari sebuah desa di Negara Api. Ketika dia masih kecil, dia menderita penyakit aneh. Tidak ada yang mencoba untuk membantunya, karena takut tertular penyakit itu. Karena itu, ia menjadi sendirian dan dijauhi orang-orang desanya sendiri seperti Naruto dan Gaara. Kemudian, dia disembuhkan oleh dokter bernama Shinno gen, Amaru pun mulai mengidolakannya. Setelah itu, Amaru berusaha agar menjadi murid dokter itu, dan akhirnya pun iya.

[Kepribadian]

Amaru, diperlakukan seperti orang buangan untuk seluruh masa hidup nya akibat penyakit yang dideritanya, ia pun menjadi kesepian. Oleh karena itu, ketika Shinno, orang pertama yang memperlakukan dia dengan kebaikan, datang, dia dgn cepat melekat pada orang itu. Pada awalnya dia meminta untuk diajari cara bertarung, dengan harapan dapat membalaskan dendam almarhum  orang tuanya, tapi dengan ideologi palsu dokter tua itu untuk menyelamatkan orang-orang yang lebih penting, Amaru mengadopsi keyakinan itu. Kekagumannya pada Shinno pun mulai menjadi cinta, dan Naruto mencurigai hal ini, meskipun ia dgn canggung menyangkalnya. Ketika Shinno diduga meninggal, Amaru hancur, dan rentan terhadap kegelapan dalam dirinya. Hal ini, pun terjadi saat Shinno mengungkapkan sifat aslinya, di mana Amaru mengalami keruntuhan mental yang berat saat itu. Namun, kedua kalinya, ketika dia hampir menyerah pada kegelapan, Naruto berhasil menyelamatkannya, dan memberinya semangat baru untuk hidup. Bahkan dengan pengkhianatan ini, Amaru masih mencintai Shinno, dan mengungkapkan padanya, serta mengungkapkan keprihatinannya ketika Shinno dikalahkan oleh Naruto dan Sasuke.

Amaru adalah seorang yg tomboi, cara berpakaiannya pun seperti anak cowok, Naruto mengira dia anak laki-laki pada awalnya. Dia cenderung menyerang di Naruto pada awalnya, bahkan membuatnya terbang keluar dari jendela yang pecah karena naruto mendekatkan wajahnya saat di Rumah Sakit Konoha, dan kemudian menamparnya saat naruto menunjukkan bahwa amaru jatuh cinta dengan Shinno. Namun, akhirnya ia mulai naksir pada Naruto.

[Penampilan]

Amaru adalah seorang gadis yang memiliki rambut panjang coklat kemerahan, meskipun biasanya ia menyembunyikannya dgn dibungkus bandana biru. bandana ini dipakai untuk meniru gurunya tercinta, Shinno, namun bandana mereka berbeda warnanya dan panjang kainnya. Sebelumnya, Amaru mengenakan sebuah bandana biru, yang tidak menutupi rambutnya yang panjang. Setelah kematian palsu Shinno, Amaru diberi bandana merah nya, yang akhirnya dipakai amaru, sampai Shinno mengambilnya kembali dan merobeknya berkeping-keping. Amaru memiliki alis yang agak tebal dan mata biru, serta memiliki tahi lalat di bawah mata kiri. Amaru juga mengenakan cyan-biru dengan rompi berwarna krem di atasnya, yang meliputi payudaranya, bawahannya ia memakai celana pendek biru, dan lengan-kaki gelap.

Secara keseluruhan, karena gaya pakaiannya yg menutupi payudaranya itu dan dengan sikap tomboy nya, pada awalnya ia dikira sebagai anak laki-laki oleh Naruto Uzumaki.

[Kemampuan]

Setelah berada di bawah bimbingan Shinno untuk sementara waktu, Amaru adalah petugas medis yang kompeten. Dia menunjukkan bakat medisnya ketika ia menerapkan pertolongan pertama untuk Naruto setelah ia diracun oleh ikan karnivora beracun yang berada di sungai di sekitar desa Amaru tinggal. Dia memakai pisau bedah yang mentornya berikan, dan menggunakannya sebagian besar untuk keperluan bedah, tetapi juga menunjukkan penggunaannya sebagai alat untuk membuka kunci di penjara Ancor Vantian.

[peran dalam movie]

amaru cukup banyak berperan karena ia memang tokoh sampingan utama dalam movie ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar